Agama

Agama di Singapura

Pusat Penelitian Pew menemukan Singapura sebagai negara dengan agama paling beragam di dunia!

Hal ini tidak terlalu mengherankan mengingat banyaknya penduduk yang berasal dari seluruh belahan dunia. Setiap kelompok membawa agama dan praktik mereka bersama mereka menghasilkan perpaduan keyakinan agama yang nyata. Etnis utama adalah Cina, Melayu, India dan Kaukasia.
Atas penghargaan mereka, pemerintah Singapura menuntut rasa hormat dan toleransi untuk semua. Tidak ada satu agama, praktik, atau kepercayaan yang dianggap lebih penting atau lebih tinggi dari yang lain. Namun dua agama telah dilarang atau dibatasi di Singapura yaitu Gereja Unifikasi (Moonies) yang dianggap sebagai aliran sesat dan Saksi-Saksi Yehuwa karena menolak untuk mengizinkan anggotanya melakukan wajib militer.

Pemerintah tidak mentolerir tindakan atau ucapan yang dianggap dapat merugikan kerukunan ras atau agama. Orang didorong untuk menghormati kepercayaan orang lain. Konstitusi melindungi kebebasan beragama tetapi pemerintah tidak mentolerir publikasi, tindakan, atau ucapan yang dianggap dapat mempengaruhi kerukunan beragama atau rasial. Anak-anak diajar di kelas studi sosial mereka tentang kerusuhan Maria Hertogh dan Kerusuhan Ras 1964. Ini berfungsi sebagai pengingat dampak negatif dari konflik antaragama. Di sekolah kelas-kelas adalah ras campuran dan oleh karena itu keyakinan agama campuran. Ini mendorong perayaan keyakinan agama yang berbeda dan toleransi untuk semua.
Hari libur keagamaan memungkinkan setiap agama besar menghormati perayaan terpenting mereka. Jalanan kota didekorasi, festival diadakan dan perayaan umum dianjurkan untuk semua hari libur besar seperti Tahun Baru Imlek, Hari Raya, Diwali dan Natal.
Menurut sensus 2016, agama di Singapura dapat diuraikan sebagai berikut:

Budha 33,2%
Taoisme dan agama rakyat 11%
Tidak ada 18,3%
Kristen 18,8%
Islam 14%
Hindu 5%
Sikhisme atau agama lain .6%

Share by: