Kebakaran yang terjadi di lahan gambut dapat membara dalam waktu lama yang mengakibatkan kondisi berkabut yang tidak sehat dan emisi sulfur yang tinggi.
Setelah hutan rawa gambut dibabat dan dikeringkan, tanah gambut masih tidak cocok untuk ditanami karena miskin unsur hara dan terlalu asam.
Pupuk dan bahan kimia perlu ditambahkan ke dalam tanah tetapi karena biayanya bisa tinggi, bahan tanaman yang tersisa dari penebangan dibakar.
Abunya menyuburkan tanah dan menetralkan keasaman di dalam tanah. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk produksi kelapa sawit dan kayu pulp.
Kabut asap dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dengan mengiritasi hidung, saluran udara, mata dan kulit. Secara alami, orang yang sudah menderita asma, penyakit paru-paru, dan alergi kulit bisa sangat terpengaruh oleh kabut asap. Orang tua dan anak-anak juga lebih mungkin terpengaruh.